Skip to main content

Danau Dendam Tak Sudah Akan Menjadi Ikon Kota Bengkulu

Bengkulu,Siberspace.id - Pembangunan yang digarap sejak awal Maret 2023 ini merupakan Proyek pembangunan jembatan elevated di Kawasan Danau Dendam tak sudah (DDTS) dan hingga saat ini pembangunan masih terus berjalan. 

Proyek prestisius bernilai Rp87,9 miliar ini, hingga akhir Mei 2023 sudah berjalan 26 persen.  Di dalamnya memuat item pembangunan jalan dan jembatan elevated sepanjang 1,39 Kilometer. Dalam sebuah kesempatan Gubernur Bengkulu Dr. H. Rohidin Mersyah, MMA menyampaikan kawasan Danau Dendam Tak Sudah nantinya akan menjadi ikon baru Provinsi Bengkulu. 

Pengembangan kawasan wisata Danau Dendam Tak Sudah, merupakan langkah strategis Pemprov Bengkulu untuk mengembangkan kawasan ekonomi baru bagi masyarakat.

“Pekerjaan utamanya membangun poros jembatan elevated dan pemindahan jalur jalan, sehingga nanti di kawasan jalan yang lama, bisa menjadi area wisata baru bagi masyarakat,” Ungkap Gubernur.

Ke depan juga ada keterpaduan dan kolaborasi dengan Kementerian PUPR, terutama dari Balai Cipta Karya dan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII terkait penataan jalur irigasi pertanian dan sebagainya. 

“Jadi kita kembangkan selama 3 tahun, mulai dari 2023 hingga 2025. Ini jelas akan menjadi kawasan ekonomi baru, baik dari sisi pengembangan kawasan wisata maupun pengembangan kawasan pertanian serta potensi lainnya, ”ucapnya

Pembangunan Jalan dan Jembatan Elevated Danau Dendam Tak Sudah  ditargetkan selesai pada 23 Desember 2023.  Dengan alokasi dana APBD pembangunan memiliki masa kerja 300 hari kalender  Selain itu, jalan dari Simpang Kompi hingga Simpang Brimob juga masuk dalam rencana perbaikan oleh Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Provinsi Bengkulu. Ketinggian jembatan elevated dari permukaan tanah adalah 2 meter. Sedangkan lebar jembatannya 7 meter.

Jalan ini nanti akan dilengkapi isometrik barrier di kanan kiri di tiap tepi jalan. Dan juga dilengkapi lampu penerangan, dengan teknologi solar cell di sepanjang 450 meter jembatan.  

Editor : Muldianto 

Reporter : Melinda Eka Pertiwi 

Wilayah